Beritabola.com Jakarta
- Indonesia saat ini terancam sanksi FIFA menyusul dualisme kompetisi
yang terjadi di tanah air. Menanggapi hal ini, Ketua Umum PSSI versi
KLB Ancol, La Nyalla Mattalitti, mengaku tak takut.
FIFA sudah menetapkan tanggal 15 Juni 2012 sebagai batas akhir bagi
PSSI untuk bisa menyelesaikan masalah dualisme kompetisi. Kalau PSSI
tak bisa melakukannya, FIFA mengancam akan menghukum Indonesia.
La
Nyalla tak terlalu meresahkan ancaman hukuman untuk Indonesia ini.
Menurutnya, yang nantinya akan dihukum adalah PSSI-nya Djohar Arifin
Husin, bukan PSSI yang dipimpinnya.
"Kami siap menerima sanksi
dari FIFA. Karena kalau hasilnya nanti di sanksi, yang kena sanksi itu
PSSI-nya Djohar Arifin, bukan saya. Sehingga PSSI hasil KLB akan tetap
terus berjalan," kata La Nyalla di sela-sela melakukan pertemuan
antaranggota (member meeting 2012), yang dihadiri 239 klub sepakbola,
Minggu (3/6/2012) malam WIB, di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara.
Terkait
hal itu, La Nyalla melakukan pertemuan dengan seluruh anggota agar
menandatangani legitimasi bahwa PSSI hasil KLB harus segera disahkan
oleh FIFA.
"Kita tidak mau ditunda. Apa pun hasilnya mau A, B,
C. FIFA harus tegas dan mengambil keputusan secepatnya. Dan jika nanti
hasilnya tidak sesuai dengan keinginan kami, maka kami akan melakukan
gugatan kepada CAS," kata La Nyalla.
Terkait adanya kabar yang
menyebutkan keputusan FIFA akan kembali diundur sampai dengan Desember,
La Nyalla dengan tegas mengatakan bahwa dirinya tidak berkompromi.
"Kita
tidak gampang ditakut-takuti. Ini sudah mau memasuki PON, jangan
ditunda-tunda lagi. Bagaimana terhadap nasib sepak bola Indonesia. Saya
tidak ada langkah kompromi," ujar La Nyalla.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar